KELAS :IX F
SUMBER : WWW.GOOGLE.COM
Pacaran dalam Islam 
Gimana sich sebenernya pacaran itu,
enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo
mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu,
dan bagaimana kita menyikapi hal itu? 
Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika hati udah terkena panah
asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget
cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi
si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi
cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah
cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati
penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat
perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta
ditolak .... dukun pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia secara fitrah
diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu
mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri
bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang
sifatnya pasti, kalo ngga' terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang
disebut kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum,
tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan
aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan mati, cuman bakal gelisah
(ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau
keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting
yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah
antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan,
pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas
menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S.
Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran
banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan.
Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do'i. Pokoknya aktivitas pacaran
itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA,
and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep
aja pacaran itu haram.
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan
ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah
seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab
syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan
wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa
untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada
wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur :
31). 
Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah
kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar
Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh
merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga' punya andil nentuin
sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut
Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu).
Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab
Wallahu A'lam bish-Showab
woww
BalasHapusmakasih kak infonya